Akhirnya tiba hari dimana kami harus pulang ke Jakarta. Untuk menghidari tidak mendapat tempat duduk mengingat ini adalah arus balik libur tahun baru, akhirnya kami memutuskan unt berada di stasiun lebih awal. Pukul 12.30 kami telah berada di stasiun. Namun apa yang terjadi ketika kami memasuki gerbong? Setiap bangku yg kami temui telah dipenuhi barang-barang penumpang sebagai tanda bahwa bangku tsb telah ada yg menempati. Tidak jarang ada penumpang yg menjolorkan kakinya untuk menempati bangku di depannya pula. Setiap bangku yg terlihat lengang coba kami tanya apakah kosong dan jawaban mereka pun seragam, yaitu "udah penuh mas". Padahal jelas-jelas mereka hanya berdua, dan kapasitas bangku tsb adalah untuk empat orang. Merasa dongkol dan putus asa kami memilih unt melewati perjalanan 12jam ini dengan "berlesehan" di tengah gerbong. Momen itu sempat saya abadikan melalui ponsel saya.
Berangkat dari stasiun Lempuyangan saja gerbong telah penuh sesak dgn penumpang yg berdiri dan duduk di area jalan gerbong. Namun penderitaan belum selesai sampai disitu. Ternyata jumlah penumpang akan terus bertambah di tiga stasiun berikutnya, yaitu di stasiun Kebumen, Cirebon, dan Purwokerto. Yang membuat saya sedikit bingung adalah mengapa tidak ada satu pun petugas yang memperhatikan keadaan gerbong guna memantau apakah keadaan masih memungkinkan atau tidak unt menaikkan penumpang dari stasiun-stasiun tsb.
Menurut saya tidak seharusnya pihak terkait memberlakukan karcis bebas duduk.
ReplyDeleteAlih-alih untuk mengatasi lonjakan jumlah penumpang di musim liburan, pemberlakuan karcis bebas duduk tersebut justru membuat keadaan menjadi semakin kacau.
Tidak ada pengaturan yg jelas mengenai batasan penumpang yg berhak duduk ataupun tidak.
Akan lebih baik jika tetap memakai sistem yg lama, yaitu pembedaan antara karcis duduk dan karcis berdiri. Jadi yang dijual di loket terlebih dahulu adalah karcis duduk. Setelah karcis duduk habis terjual, maka baru tiket berdiri dijual. Dengan demikian dapat dilihat dgn jelas mana-mana penumpang yg berhak mendapat tempat duduk ataupun berdiri.
Kemudian terkait sesaknya keadaan gerbong.
Dalam hal ini petugas sudah seharusnya memantau keadaan gerbong sblm menaikkan penumpang di terminal berikutnya.
kalau memang keadaan gerbong telah penuh dan sesak, petugas seharusnya melarang penumpang baru menaiki gerbong. Bukan justru memaksakan penumpang unt naik.
Harapan saya semoga dengan kenaikan tarif KA kelas ekonomi yang baru dapat meningkatkan kinerja pelayanan salah satu transportasi darat favorit ini, khususnya dalam hal kenyamanan penumpang.
Tarif kereta ekonomi ga jadi naik Gan,, baru naik ntar Mei klo ga salah :D
ReplyDelete*jadi inget pengalamannya aku, cumi, dan lena,, Hhah
*kocak
hah? ga jadi kah?
ReplyDeletewah, ane ktinggalan brita nih..
nice share gan
*dan akhirnya benih2 cinta cumi marpaung bersemi di atas kereta. haa